Operasi Narkoba Berujung Anarkis, Polisi Dihadang dan Dianiaya
Warga Bakar 2 Motor Polisi yang Gerebek Narkoba di Belawan Suasana di kawasan Belawan, Kota Medan, mendadak memanas setelah sekelompok warga membakar dua sepeda motor milik personel polisi saat berlangsungnya penggerebekan kasus narkoba. Insiden yang terjadi pada hari Rabu malam, 10 April 2025, ini menambah panjang daftar perlawanan terhadap aparat saat memberantas peredaran narkotika di wilayah rawan konflik sosial.
Aksi perlawanan terhadap polisi yang sedang menjalankan tugas ini mendapat sorotan tajam dari masyarakat luas dan menjadi viral di media sosial, terutama setelah video pembakaran motor beredar dengan cepat. Polisi menyebut tindakan tersebut sangat membahayakan penegakan hukum, sekaligus mencerminkan kondisi sosial yang penuh tantangan di wilayah-wilayah rawan narkoba.
Kronologi Kejadian: Disambut Massa Saat Penggerebekan
Polisi Belawan Diserang Saat Menyasar Rumah Diduga Bandar Narkoba
Peristiwa bermula saat tim dari Satresnarkoba Polres Pelabuhan Belawan melakukan operasi senyap di sebuah gang sempit di Kelurahan Bagan Deli, Kecamatan Medan Belawan. Lokasi ini telah lama masuk dalam radar aparat sebagai sarang peredaran narkoba kelas menengah.
Namun, begitu petugas tiba di lokasi dan hendak mengamankan seorang pria yang diduga sebagai pengedar sabu, puluhan warga langsung berkerumun dan meneriaki petugas. Dalam hitungan menit, situasi berubah menjadi kacau. Aparat dilempari batu, hingga dua sepeda motor dinas yang terparkir tak jauh dari lokasi dibakar massa secara brutal.
Salah satu anggota polisi juga dilaporkan mengalami luka ringan akibat terkena lemparan benda tumpul saat mencoba menyelamatkan barang bukti dari lokasi kejadian.
Motif Perlawanan Warga: Solidaritas atau Sindikat?
Diduga Ada Keterlibatan Warga dalam Jaringan Narkoba Lokal
Kejadian ini bukan kali pertama aparat dihadang saat melakukan operasi narkoba di kawasan Medan Utara. Berdasarkan catatan kepolisian, kawasan Belawan dikenal sebagai “zona merah” untuk aktivitas ilegal, termasuk narkotika, perjudian, dan penyelundupan.
Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Rudi Setiawan menyatakan bahwa pihaknya menduga sebagian warga yang menyerang aparat merupakan simpatisan atau bagian dari jaringan pengedar.
“Kami menduga kuat aksi pembakaran dan penghadangan ini telah direncanakan, sebagai bentuk perlawanan terhadap penegakan hukum,” ujar AKBP Rudi saat konferensi pers.
Ia menambahkan bahwa identitas pelaku pembakaran sepeda motor sudah dikantongi, dan tim gabungan telah diterjunkan untuk melakukan pengejaran. “Kami tidak akan mundur. Penegakan hukum tidak boleh dikalahkan oleh premanisme,” tegasnya.
Reaksi Publik dan Netizen: Tindakan Anarkis Harus Dikecam
Video Pembakaran Viral, Warganet Kutuk Aksi Kekerasan
Video pembakaran dua motor polisi itu langsung viral setelah diunggah oleh akun warga sekitar. Dalam video berdurasi 30 detik itu, terlihat api membakar kendaraan dengan cepat, sementara sekelompok warga menyoraki dari kejauhan tanpa ada yang berusaha memadamkan.
Netizen memberikan komentar beragam, namun sebagian besar mengecam aksi massa yang dianggap melindungi pelaku kejahatan narkoba.
“Kalau kayak gini terus, kapan Indonesia bebas narkoba?” tulis salah satu pengguna Instagram.
“Salut buat polisi yang tetap turun ke tempat berbahaya. Tapi keselamatan anggota harus jadi prioritas,” tambah akun lainnya.
Respons masyarakat memperlihatkan bahwa publik semakin muak terhadap kelompok warga yang membela aktivitas kriminal, apalagi yang sampai menyerang aparat negara.
Respons Pemerintah Daerah dan Tokoh Masyarakat
Camat dan Lurah Diminta Ambil Tanggung Jawab
Insiden ini juga membuat Pemerintah Kota Medan turun tangan. Wakil Wali Kota Medan, H. Aulia Rachman, menyayangkan terjadinya insiden tersebut dan meminta para pejabat wilayah seperti lurah dan camat untuk proaktif dalam meredam potensi konflik dan membina warga.
“Tidak bisa dibiarkan. Harus ada pembinaan terus-menerus di kawasan yang rawan. Kalau perlu, hadirkan kegiatan positif agar warga tidak dilibatkan dalam jaringan kriminal,” kata Aulia.
Sementara itu, tokoh masyarakat Belawan, Ustaz Hasan Basri, juga turut buka suara. Ia menyebutkan bahwa masih banyak warga yang takut untuk melapor karena adanya intimidasi dari para pelaku narkoba.
“Kami harap polisi tetap hadir dan tidak gentar. Tapi juga jangan semua disamaratakan, masih banyak warga baik di Belawan yang mendukung pemberantasan narkoba.”
Langkah Lanjutan Aparat: Tangkap Pelaku, Pulihkan Keamanan Belawan
Tim Gabungan Dikerahkan, Belawan Akan Dipantau Ketat
Pasca kejadian, aparat kepolisian langsung menerjunkan tim gabungan Brimob dan Intelkam ke lokasi untuk memastikan kondisi aman. Beberapa saksi mata telah dimintai keterangan, dan penyelidikan untuk mengidentifikasi pelaku pembakaran terus dilakukan.
AKBP Rudi memastikan bahwa tidak akan ada kompromi terhadap pelaku pembakaran maupun penghalangan tugas polisi. “Ini bukan hanya pelanggaran hukum, tapi juga penghinaan terhadap negara,” tegasnya.
Polisi juga menyatakan akan terus melakukan operasi rutin di kawasan Belawan dan sekitarnya, agar praktik peredaran narkoba bisa diberantas hingga ke akar-akarnya, termasuk pihak-pihak yang memberikan perlindungan terhadap jaringan tersebut.
Penegakan Hukum Belawan Tak Boleh Kalah oleh Intimidasi Jalanan
Insiden pembakaran motor polisi oleh sekelompok warga di Belawan menjadi peringatan serius tentang tantangan yang dihadapi aparat dalam menegakkan hukum di wilayah-wilayah rawan narkoba. Ketika hukum dihadang dengan kekerasan, negara harus hadir dengan tindakan tegas, bukan mundur.